✔ Pinjaman Diberikan Tapi Guru Tak Juga Profesional
![]() |
"Sampai kini sebagian besar guru belum profesional walaupun dukungan profesinya sudah diterima," |
"Sampai kini sebagian besar guru belum profesional walaupun dukungan profesinya sudah diterima," kata Muhadjir yang kutip dari Republika (07/10/16).
Mantan rektor Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) ini menyampaikan dukungan profesi yang diberikan ternyata salah ditafsirkan oleh tenaga pendidik. Guru hanya menikmati dukungan tanpa berusaha meningkatkan kompetensinya.
Baca Juga
"Dulu sebelum beliau profesional sudah dikasih dukungan biar beliau lebih profesional, ternyata lupa. Dia menikmati dukungan tapi tidak profesional juga," kata Muhadjir.
Baca juga: Tunjangan Profesi Hanya Memperkaya Guru
Sejak awal penetapan dukungan profesi pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pesertanya hanya tujuh persen dari jumlah total guru yang ada dikala itu sehingga APBN yang dikeluarkan untuk membayar dukungan hanya sebesar Rp7 triliun. Namun, kini sudah menjadi Rp 72 triliun lebih.
Muhadjir menambahkan dari total sekitar tiga juta guru yang ada, gres 61 persen yang menerima dukungan profesi sehingga kalau memproyeksikan seluruh guru mendapatkan dukungan maka dana yang akan dikeluarkan oleh negara cukup besar.
"Pemerintah harus menyiapkan setidaknya Rp 110 triliun. Bisa dibayangkan kalau uang ini digunakan untuk membangun sekolah di papua, berapa ratusan sekolah yang dibangun dari dukungan profesi itu. Tunjangan sangat mahal, tetapi profesi gurunya tidak profesional-profesional dan ini menjadi tantangan kita," kata Muhadjir.
Belum ada Komentar untuk "✔ Pinjaman Diberikan Tapi Guru Tak Juga Profesional"
Posting Komentar