✔ Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya
Mengapa seorang bocah bisa tumbuh menjadi 'anak nakal'? Bisa jadi, tanpa disadari, tindakan orangtua justru yang membentuk aksara si kecil menjadi negatif. Secara psikologis, anak tidak akan tumbuh menjadi pembangkang apabila mendapatkan perhatian dan pola asuh yang seimbang dari ayah dan ibunya.
Baca Juga
"Ketika sosok ayah hadir dalam perkembangan anak, ternyata anak tersebut bisa tumbuh lebih lengkap dan maksimal dibandingkan jikalau fungsi pengasuhan ayah itu tidak ada dan hanya ditumpukan sepenuhnya pada salah satu pihak," tegasnya.
Psikolog Universitas Indonesia, Rini Hildayani beropini sama. Dia menyampaikan anak yang diasuh secara seimbang dan proporsional oleh kedua belah pihak orangtuanya semenjak dini biasanya mempunyai kemampuan kognitif lebih tinggi. Anak berubah menjadi individu yang bisa mencari solusi permasalahan dengan cara yang lebih baik. Bukan dengan cara pintas atau pikiran pendek ibarat melaksanakan kekerasan.
Seorang anak yang pembangkang di sekolah biasanya merefleksikan kurangnya perhatian dan kasih sayang yang ia terima dari lingkungan keluarganya di rumah. Itulah mengapa, ia berusaha mencari perhatian di sekolah dengan cara berbuat onar.
Saat ia dijahili atau menjadi korban bullying di sekolah, jalan yang diambilnya pun tak jarang yaitu melalui balas dendam. Sebab, mungkin di rumah ia terbiasa dengan bentuk-bentuk kekerasan, seperti; kekerasan ekonomi (kemiskinan), fisik, atau verbal.
Jika tidak ada kendali atau perhatian yang seimbang dari kedua belah pihak orangtua, belum dewasa juga rentan terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Biar bagaimanapun, keluarga tetap harus menjaga fungsinya sebagai benteng bagi pergaulan anak.
Anak pembangkang tidak melulu dipicu oleh kurangnya perhatian atau kasih sayang yang penuh dari kedua orangtua. Dalam beberapa kasus, seorang anak yang menciptakan ulah justru dipicu oleh perhatian berlebihan dengan cara yang salah dari orangtuanya.
Banyak orangtua yang memperlihatkan perhatian dengan cara yang salah pada anaknya. Menurut Psikolog Jagadnita Consulting Clara I. Kriswanto, orangtua memberi perhatian justru pada ketika anak berbuat salah. Misalnya, menuruti harapan anak ketika ia tantrum di mal.
"Anak akan menerima presepsi bahwa jikalau ingin menerima perhatian, ia harus berbuat nakal. Jadi, berikanlah perhatian pada ketika yang tepat, yaitu ketika anak melaksanakan hal yang baik. Perhatian yang salah akan menciptakan anak menjadi eksklusif yang tak taat aturan," terang Clara.
Belum ada Komentar untuk "✔ Penyebab 'Anak Nakal' Dan Cara Mengatasinya"
Posting Komentar