✔ Kiat Mengatasi Siswa Yang Suka Melawan

Kiat mengatasi siswa yang suka melawan sangat gampang diterapkan jika guru mengetahui hal-hal yang penyebabnya terlebih dahulu.

Tidak pada satu sekolah, namun di satu kelas saja, aksara satu anak dengan yang lain sanggup sangat bertolak belakang. Ada yang penurut, pendiam, hingga pembangkang. Bagaimanakah kiat mengatasi siswa yang suka melawan tanpa harus memakai kekerasan maupun melayangkan komplain pada orang tua? Mungkinkah untuk mengubah keras hati mereka tersebut?

Jadilah Fleksibel

Ada banyak penyebab anak didik tetapkan untuk membangkang terhadap gurunya sendiri. Salah satunya ialah kekakuan hukum dan zero tolerance terhadap pelanggaran. Benar bahwa hal tersebut bertujuan untuk membangun aksara disiplin terhadap murid. Namun, jika terlalu ketat, justru akan menciptakan penerima didik merasa terkekang alasannya ialah ruang geraknya terlalu dibatasi.

Solusinya, pengajarlah yang harus menjadi fleksibel. Bukan berarti longgar hingga menghilangkan semua aturan. Sedikit saja bertoleransi terhadap hal-hal yang tidak bersifat fatal. Misalnya, anak telat kembali ke dalam kelas sehabis jam olahraga. Jika telat kurang dari sepuluh menit dan alasannya sanggup diterima, Anda tidak perlu menjatuhi eksekusi kepadanya.

Pendekatan Emosional

Faktor lain yang menciptakan anak didik lantas membangkang ialah tidak adanya kedekatan emosional dengan pengajar. Secara psikologis, seseorang yang tidak terikat secara emosional cenderung lebih gampang melaksanakan hal-hal yang menyakiti. Dalam hubungan pengajar dengan murid, bawah umur kemudian merasa melawan guru melalui perkataan maupun sikap bukanlah hal yang salah.

Solusinya, Anda harus berusaha semaksimal mungkin membangun kedekatan emosional dengan penerima didik. Bagaimana caranya? Berbicara secara langsung dari hati ke hati. Usahakan untuk mengajak anak tersebut untuk sering berdiskusi. Sekeras apa pun hati seorang anak, tetapi mereka tetap sosok yang sangat sensitif. Mereka niscaya sanggup mencicipi ketulusan Anda dan mengapresiasinya.

Koordinasi dengan Baik Bersama Wali Murid

Kiat mengatasi siswa yang suka melawan selanjutnya ialah koordinasi atau kolaborasi yang baik dengan pihak orang renta murid. Bukan Anda mengadukan sikap melawan anak didik kepada orang tuanya. Tindakan tersebut justru akan menciptakan anak bersangkutan menjadi lebih tidak menyukai Anda dan mencari cara membangkang yang lebih parah.

Maksud dari koordinasi di sini ialah Anda berdialog untuk mengetahui sikap anak di rumah. Jika berbeda dengan di sekolah, sanggup jadi penyebab pembangkangan tersebut ialah anak merasa terlalu takut untuk menjadi dirinya sendiri di hadapan keluarganya. Jika demikian, Anda cukup memberi saran pada orang renta untuk lebih longgar pada anak.

Menjadi Pendengar Yang Baik

Kadang, anak melawan alasannya ialah menginginkan perhatian namun tidak sanggup mendapatkannya. Banyak hal yang ingin mereka sampaikan, namun tidak ada yang bersedia atau beliau sulit menemukan sosok yang mau mendengarkan. Mengetahui alasan tersebut, sebagai guru, Anda sanggup memposisikan menjadi audiens maupun pendengar yang baik untuk mereka.

Dengarkan apa pun yang mereka katakan, baik keluh kesah, dongeng kehidupan sehari-hari, dan lain-lain. Kadang, cara sederhana ibarat itu sudah cukup menciptakan anak merasa lega dan berhenti mencoba mencari perhatian melalui perlawanan. Mereka pun lambat laun akan semakin bersahabat pada Anda dan terkontrol perilakunya dengan baik.

Memberikan Kepercayaan

Anak yang merasa tidak dipercaya sanggup menjadikan sosok pemberontak dalam dirinya. Padahal, sebelumnya anak tersebut sangat penurut dan sama sekali tidak menjadikan masalah. Jika benar hal tersebut yang menjadi penyebab perubahan sikapnya menjadi agresif, Anda sanggup memperbaiki situasi dengan menawarkan kepercayaan padanya. Contoh sederhananya menawarkan tanggung jawab sebagai ketua kelas.

Kiat mengatasi siswa yang suka melawan sejatinya tidak memerlukan trik khusus. Cukup dengan membangun kedekatan emosional dan cara-cara psikologis sederhana lainnya yang diubahsuaikan dengan penyebab sikap membangkang anak tersebut.

Bagikan Artikel ini