✔ Saripati Pedoman Ki Hajar Dewantara

Pemikiran Ki Hajar Dewantara telah dipraktikkan di negara maju menyerupai Finlandia semenjak  ✔ Saripati Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara telah dipraktikkan di negara maju menyerupai Finlandia semenjak 20 tahun yang lalu.
Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara merupakan founding father bangsa, penggagas kemerdekaan sekaligus bapak pendidikan Indonesia. Ditengah-tengah kondisi bangsa yang tengah dirundung banyak sekali permasalahan, ada baiknya kita flashback ke dalam filosofis Ki Hajar Dewantara yang fenomenal. Semoga dengan refleksi filosofis ia terutama dalam bidang pendidikan, kita sanggup menyadari pentingnya hakikat pendidikan tidak hanya sebagai the only solution akan tetapi juga pengembaraan jati diri insan sebagaimana kodratnya.

1. Ing, ing , Tut
Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Dalam ing ngarsa sung tulada” kata tuladha sering diartikan sebagai contoh. Padahal “contoh” dengan “tuladha” sangat berbeda. Tuladha yaitu teladan yang niscaya baik. Sementara teladan belum tentu baik. Bisa juga teladan buruk. Filosofis ajur ajer juga mengajarkan bahwa dalam pendidikan guru dan siswa yaitu setara. Setara dalam arti pendidikan yaitu fasilitator, sobat sekaligus teman berbagi. Tut wuri handayani sanggup diterjemahkan bahwa guru harus selalu memperlihatkan dorongan “encouragement” terhadap semua keunikan dan kodrati siswa.

Baca Juga

2. Momong, Among, Ngemong
Guru yaitu schafolding, artinya guru membantu anak dalam menemukan pengetahuan sesuai dengan kodrat anak dan tetap mengedepankan kebijaksanaan pekerti. Guru yaitu pendidik dan pengajar. Guru harus selalu membimbing dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam perilaku yang Momong, Among, dan Ngemong terkandung nilai yang sangat fundamental yaitu pendidik tidak memaksa namun demikian tidak berarti membiarkan anak berkembang bebas tanpa arah.

3. Niteni, nirokne, nambahi
Niteni yaitu memperhatikan dengan seksama memakai seluruh indra. nirokne berarti menirukan apa yang telah dipahami dari proses niteni dengan melibatkan seluruh pribadinya yang berarti menambah apa yang telah diperoleh dari dua proses sebelumnya yaitu niteni dan nirokne. Ketiga fase ini akan menciptakan pemahaman penerima didik utuh dan tidak sepotong-potong. Dalam dunia modern pendekatan ini dengan pembelajaran yang integral (menyeluruh) dan kontektual (contextual learning).

4. Neng, ning, nung, nang
Neng yaitu abreviasi dari meneng yang berarti membisu dan hening dengan perhatian untuk mendengar secara aktif. Ning yaitu abreviasi dari wening yang berati kejernihan hati dan pikiran. Nung abreviasi dari Hanung yang berarti Kebesaran Hati dan Jiwa; dan Nang abreviasi dari Menang yang berati kemenangan baik secara batiniah maupun lahiriah.

5. Ngerti, Ngrasa, Nglakoni
Ngerti artinya memahami secara utuh. Ngrasa berarti merasakan. Nglakoni artinya melakukan. dalam segala hal kita tidak hanya dituntut untuk mengerti secara teoritis akan tetapi juga mencicipi dengan seluruh indra. Setelah dipahami dan dirasakan barulah kita melaksanakan atau nglakoni.

Baca juga: Inilah 5 Fakta Keberhasilan Pendidikan Finlandia

Tentu saja masih banyak saripati pemikiran Ki Hajar yang belum terakomodir dalam goresan pena ini dikarenakan pemikiran ia yang sangat luas. Hebatnya, pemikiran Ki Hajar Dewantara dipraktikkan di negara maju menyerupai Finlandia semenjak reformasi pendidikan mereka 20 tahun yang lalu. Hal ini dikonfirmasi oleh pernyataan Mendikbud Anis Baswedan, "Di Negeri ini (buku Ki Hajar Dewantara) tidak dibaca, tapi di Finlandia dipraktikkan". Tentu saja semua stakeholder pendidikan harus meresapi filosofi Ki Hajar Dewantara demi pendidikan yang humanis, menghormati kodrat penerima didik dan tentu saja berdaya saing.

*) Ditulis oleh Anang Susanto, S.PD.SD. Guru SDN Jaten Balong Bimomartani Ngemplak Sleman

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Saripati Pedoman Ki Hajar Dewantara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel