✔ Tak Ada Paksaan Untuk Terapkan 5 Hari Sekolah
![]() |
Sekolah lima hari hanya untuk sekolah yang siap. |
"Sesuai dengan pasal 9, bisa dilakukan secara bertahap," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Ari Santoso yang kutip dari JPNN (02/07/17).
Aturan ihwal hari sekolah tersebut, merupakan hal teknis yang sanggup dipilih satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan sumber daya. Masyarakat diperlukan tidak terjebak pada perdebatan ihwal lima hari atau enam hari, tapi kembali pada semangat penguatan abjad melalui agenda Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Baca Juga
"Sudah ada sekolah-sekolah percontohan penerapan praktik baik PPK di aneka macam wilayah di Indonesia yang melakukan kegiatan lima hari sekolah. Hari Sabtu dan Minggu bisa dipakai menjadi hari keluarga. Pertemuan anak dan orang renta menjadi lebih berkualitas," terang Ari.
Ari menegaskan, lima hari sekolah bukan berarti siswa harus berguru di dalam kelas terus menerus. Ada bermacam-macam acara berguru yang dilakukan dengan bimbingan dan pelatihan guru. Beragam kegiatan yang bisa dilakukan misalnya, mengaji, pramuka, palang merah remaja.
Selain itu kegiatan yang terkait upaya mendukung pencapaian tujuan pendidikan, menyerupai berguru budaya bangsa di museum atau sanggar seni budaya. Diharapkan acara berguru siswa tidak membosankan sebab dilakukan secara tatap muka di kelas saja, tapi lebih menyenangkan sebab melalui bermacam-macam metode yang dikelola guru dan sekolah.
Belum ada Komentar untuk "✔ Tak Ada Paksaan Untuk Terapkan 5 Hari Sekolah"
Posting Komentar