✔ Tidak Sembarang Orang Dapat Menjadi Guru Sd
Seorang guru SD haruslah menguasai semua mata pelajaran (guru kelas), luhur kebijaksanaan pekerti, berakhlak baik, sopan, dan mempunyai keterampilan. Peran guru SD tidak hanya sekadar mentransfer bahan kemudian siswa mencatat dan mengerjakan evaluasi. Tapi guru SD haruslah seseorang yang kreatif sehingga bahan yang diberikan sanggup diterima siswa dengan cara yang menyenangkan. Guru SD juga harus turut andil dalam pembentukan huruf siswa.
Sebagai orang bau tanah kedua di sekolah, guru SD ialah “artis” bagi siswanya. Segala sesuatu yang berafiliasi dengan guru akan menjadi sorotan oleh siswa, guru, dan juga masyarakat. Bahkan dalam hal sederhana sekalipun siswa sangat kritis terhadap penampilan gurunya. Seperti cara berpakaian, cara menggunakan jilbab, cara berbicara, bahkan cara memposting goresan pena di media umum sekalipun siswa sangat peka terhadap hal tersebut.
Salah satu pilar kesuksesan pendidikan huruf ialah terwujudnya calon guru SD yang ideal. Mengapa? Pendidikan formal pertama yang diterima anak ialah pendidikan di jenjang SD. Jika semenjak dini terbentuk huruf yang baik maka generasi berikutnya akan menjadi generasi emas yang handal dan bertanggungjawab. Sayangya selama ini tidak banyak guru yang bisa memperlihatkan “kebenaran”. Guru hanya memperlihatkan punishment atas kesalahan-kesalahan siswa tanpa bisa memperlihatkan huruf yang patut diteladani oleh anak didik. Makara sangat penting bagi mahasiswa PGSD untuk mendapatkan pendidikan huruf melalui pendidikan berasrama.
Seperti yang ditulis oleh Farid Ahmadi, S.Kom, M.Kom, Ph.D, dosen Jurusan PGSD dan Pascasarjana UNNES yang berjudul Mewujudkan Pendidikan Guru SD yang Ideal. Butuh waktu yang relatif usang bagi sebuah LPTK untuk membentuk huruf calon guru SD. Pembentukan huruf yang tidak terkontrol dan direncanakan dengan baik tidak akan berjalan dengan maksimal.
Calon guru SD yang hebat harus bisa mendapatkan perbedaan-perbedaan dengan perilaku yang cendekia dan bijaksana. Kebiasaan hidup bersama dalam satu asrama selama kurang lebih 4 tahun tentunya akan membentuk kepribadian mahasiswa.
Lihat juga: Tantangan Bagi Guru SD dan Cara Menghadapinya
Pertama, huruf kemandirian. Tinggal di asrama bersama orang banyak akan melatih seseorang hidup mandiri. Penghuni asrama diwajibkan mengurus kebutuhan langsung mereka secara individual. Dari merapikan daerah tidur, mempersiapkan makan, mencuci baju dan membersihkan peralatan makan. Hal ini sangat urgen alasannya tidak semua mahasiswa melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di rumah. Asrama yang baik tentunya mempunyai pengawas atau ibu asrama sehingga sanggup dipastikan tidak ada mahasiswa yang menggunakan jasa laundry.
Kedua, karakter kedisiplinan. Disiplin ialah kata yang gampang diucapkan tapi sangat susah dilaksanakan. Penghuni asrama akan dilatih dan dibiasakan untuk disiplin. Tanpa pembiasaan maka jiwa disiplin akan sangat sulit terwujud. Sebagai pola disiplin berdiri tidur, piket, sholat berjamaah, berguru dan berangkat kuliah.
Ketiga, kemampuan menyesuaikan diri dalam pergaulan. Keragaman kondisi penghuni asrama akan memberi kesempatan setiap individu untuk beradaptasi. Mahasiswa yang terbiasa dengan kehidupan dan keluarga kaya akan menyesuaikan diri dengan sobat yang kurang mampu. Mahasiswa yang proaktif akan menyesuaikan diri dengan temannya yang pendiam. Hasil dari pembiasaan itu ialah terwujudnya perilaku saling menghormati diantara sesama penghuni asrama.
Keempat, kemampuan dalam menekuni agama. Kehidupan berasrama akan mendorong mahasiwa untuk berguru menekuni agama. Seseorang yang tidak terbiasa sholat berjamaah akan terbawa arus untuk ikut sholat berjamaah. Mahasiswa yang sebelumnya tidak pernah menjadi pengajar TPQ akan berguru menjadi ustadzah alasannya menerima giliran kegiatan kegiatan asrama.
Belum ada Komentar untuk "✔ Tidak Sembarang Orang Dapat Menjadi Guru Sd"
Posting Komentar