✔ Hati-Hati Dengan 6 Ucapan Yang Merusak Psikologi Anak
Ucapan yang merusak psikologi anak ialah penyebab rusaknya mental anak di masa depan, yang disebabkan oleh kedua orang tuanya. |
Menurut Dr Nurul Afifah dalam buku yang berjudul Don’t Be Angry Mom, kebiasaan memarahi anak dengan ucapan yang tidak pantas dapat menjadikan efek kasatmata pada psikologinya. Di antaranya ialah menjadikan depresi, pendiam, kurang percaya diri dan selainnya. Maka dari itu, hindari ucapan yang merusak psikologi anak ketika marah.
Namun, sayangnya tidak semua orang bau tanah dapat mengontrol ucapan ketika marah. Sehingga keluar ungkapan yang sejatinya tidak anggun untuk tumbuh kembang anak. Atas dasar tersebut, berikut dijelaskan beberapa jenis ucapan yang terlarang untuk dipakai ketika marah, yang juga ada di dalam buku terkenal di atas. Ini ucapan tersebut:
1. Jangan dan Tidak Boleh
Ucapan terlarang yang pertama ini juga disampaikan oleh salah seorang mentor Therapy Private Practice, Brenna Hicks. Menurutnya ungkapan kata “jangan” akan membekas di otak anak sebagai pelarangan yang berkonotasi negatif.
Efeknya ialah anak akan menjauhi benda atau sikap tersebut selamanya. Lebih baik ganti dengan kata “tidak”. Maksudnya ialah orang bau tanah tidak ingin ia melakukannya ketika ini saja, bukan untuk selamanya.
2. Kamu Selalu Berbuat Salah
Ada kalanya ketika anak pembangkang dan suka berbuat ulah, orang tuanya eksklusif dakwah beliau dengan kata “Kok kau bandel, sih?Selalu saja berbuah salah”. Padahal ucapan ini sangat tidak anggun diucapkan pada anak.
Pasalnya, yang ditangkap oleh anak adalah, segala perbuatannya ialah salah. Efeknya ialah, anak menjadi ragu untuk berkarya. Mereka justru menjadi anak pendiam dan kurang pergaulan.
3. Nakal Sekali Sih Kamu, Coba Tiru Kakakmu Yang Baik Itu Loh Nak
Terkadang, orang bau tanah murka kepada anak, dengan menyebutkan orang lain di hadapannya, yang notabene tidak ada sangkut paut dengan kejadian tersebut. Tujuannya ialah membandingkan si anak dengan orang tersebut.
Kata yang semaksud adalah, “Kamu kok nakal sih?Coba tiru kakakmu yang baik itu loh nak, tidak menciptakan Mama marah”. Ucapan ini cukup menciptakan Orang bau tanah puas. Tetapi bagi anak justru membekas sebagai ajang permusuhan antara beliau dengan kakaknya.
4. Kamu Tidak Malu Ya!
Ucapan yang merusak psikologi anak yang ke empat ialah “Kamu tidak aib ya”! Harapan orang bau tanah dengan ucapan tersebut ialah semoga anak berpikir jika perbuatan tersebut dilarang dilakukan di usianya.
Namun, seorang anak yang masih kecil, justru memantik rasa murka di hatinya kepada kedua orang tuanya. Karena secara alami, otak anak mencerna kata “malu” sebagai diksi yang hina dan nista.
5. Menyesal Aku Melahirkanmu
Tidak banyak orang bau tanah yang mengeluarkan kata “menyesal saya melahirkanmu”. Namun, kasusnya tetap ada, terutama diucapkan oleh single parent atau orang bau tanah tunggal. Ucapan ini sering terlontar, jawaban masa sulit yang dihadapi dalam perkawinan. Sehingga tak jarang, anak dianggap parasit yang mengingatkannya pada masa-masa tersebut.
Sehingga ketika murka muncul kata tersebut yang sejatinya sangat menyakiti hati anak. Dijamin dengan ucapan ceroboh semacam itu, anak tidak lagi mempunyai rasa hormat pada orang tuanya.
6. Kamu Benar Mirip Ayah/Ibumu
Para dokter psikologi anak menyampaikan, berhati-hatilah memakai kata perbandingan anak dengan orang bau tanah ketika sedang murka atau menasehati. Hindari ucapan, “Kamu benar-benar ibarat ayah/ibumu”.
Karena ucapan ini membekas pada psikologi anak untuk lebih bersahabat hanya pada satu orang tuanya saja. Sedangkan yang lain, beliau anggap sebagai penyebab kemarahan.
Lihat juga: 7 Ucapan Menenangkan Saat Emosi Anak Memuncak
Memarahi ataupun menasehati anak yang salah, harus dilakukan. Agar tidak ada lagi pengulangan di lain waktu. Namun, tetap menghindari ucapan yang merusak psikologi anak ibarat pandangan andal di atas. Karena kemarahan dengan ucapan ini, justru menciptakan perilakunya tidak berubah malah bertambah parah.
Belum ada Komentar untuk "✔ Hati-Hati Dengan 6 Ucapan Yang Merusak Psikologi Anak"
Posting Komentar